Sebuah dataran yang dulunya menyatu dengan lempeng bumi di Samudera Atlantik bagian utara berhasil ditemukan oleh ilmuwan. Sebagaimana dilansir Dailymail, Rabu (13/7), para peneliti menyebutkan bahwa dataran tersebut telah hilang selama 65 juta tahun lamanya. Mereka pun menghubungkannya dengan mitos tentang atlantis benua yang hilang. Informasi tersebut diperoleh setelah mereka berhasil mengumpulkan data-data lewat sebuah teknik yang mereka namakan echo sounding yang dimiliki oleh perusahaan penambangan minyak lepas pantai.
Dataran yang berada di kedalaman 1,2 mil ini berlokasi di utara atlantik, sebelah barat pulau Orkney-Shetland. Dataran tersebut diyakini dulunya memiliki puncak yang menyatu dengan pegunungan dan delapan sungai besar.
Para ilmuwan mengatakan bahwa dulunya dataran tersebut kemungkinan terlihat hingga ketinggian 0,6 mil diatas permukaan laut, menyatu dengan wilayah yang kini disebut Skotlandia. Serta ada kemungkinan terkait dengan wilayah Norwegia.
Nicky White, peneliti dari University of Cambridge mengatakan, dataran tersebut seperti halnya fosil kuno yang bisa menggambarkan pemetaan wilayah jaman dulu, terkubur di bawah permukaan laut sedalam 1,2 mil dan berhasil ditemukan lewat data seismik perusahaan kontraktor.
Teknologi canggih tersebut menggunakan metode penginderaan suara yang bisa menghasilkan gelombang suara yang mampu menembus sedimentasi dasar lautan.
Gelombang suara bakal memantul balik setiap kali ujung gelombang menemukan sedimentasi baru yang berbeda dengan lapisan sebelumnya.
Pantulan gelombang suara tersebut, kemudian ditangkap oleh sebuah microphone yang selanjutnya diterjemahkan para ilmuwan.
Lantas para ilmuwan sanggup untuk mengolah data tersebut menjadi pencitraan tiga dimensi yang menggambarkan setiap lapisan yang berhasil direkam. Pada tahapan ini, mereka memiliki bukti kuat mengenai keberadaan dataran tersebut.
Mereka berhasil mengambil contoh lapisan inti batuan, semisal lapisan batu bara.
Sementara itu, ilmuwan Cambridge menemukan fosil mikro yang menjadi bukti bahwa lapisan tersebut dulunya merupakan lautan juga.
Dr White mengatakan bahwa dataran tersebut kemungkinan telah bergeser menuju kedalaman atlantik selama terjadinya proses magmatik.
Ia juga mengklaim telah menemukan dua lapisan bawah laut lainnya. Keduanya ia akui memiliki proses pembentukan yang hampir sama. Mereka mempublikasikannya dalam jurnal Nature Geoscience.[tribun jogja]
Memang semua ini adalah kekuasaan dari Allah . Jika Allah berkehendak pasti seua bisa terjadi . Dan mungkin akan banyak lagi ditemukan sesuatu yang semakin menunjukkan betapa kuasanya Allah atas segala sesuatu di muka bumi ini . Semoga ini menjadi salah satu cerita baru yang semakin meyakinkan kita bahwa Allah itu benar-benar mulya dan sanggup membuat apapun yang diinginkan .
0 komentar:
Posting Komentar