Foke & Prijanto Akhirnya Pecah Kongsi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Mayjen TNI (Pur) Prijanto secara mendadak mengundurkan diri dari jabatannya. Surat pengunduran diri Prijanto sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, telah resmi diajukan tertanggal 23 Desember 2011. Di dalam surat tersebut tidak disebutkan alasan jelas pengunduran diri, seperti rencananya maju sebagai Cagub DKI Jakarta. Kepala Bidang Informasi Publik DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia dalam rilisnya Minggu (25/12/2011) menyebutkan, "Fauzi Bowo telah mendapat kabar resmi menyangkut pengunduran diri Wagub DKI Prijanto."
Menanggapi pengunduran diri tersebut, Gubernur DKI Fauzi Bowo menyatakan dalam rilis tersebut, ”Saya menyayangkan pengunduran diri Wakil Gubernur Prijanto. Saya menghormati keputusan Wakil Gubernur untuk mengundurkan diri, dan yakin keputusan tersebut telah dipertimbangkan matang-matang," jelas Foke.
Berita pengunduran diri tersebut jelas mengundang pemberitaan yang beragam. Disatu sisi publik mengira bahwa Priyanto mundur karena akan maju sebagai calon Gubernur yang akan dilaksanakan pertengahan Tahun 2012. Partai PKS yang hingga kini tidak mempunyai calon kuat, dan kabarnya akan melamar Prijanto sebagai Cagub mereka dengan didampingi Triwisaksana alias Sani kader PKS. Bewrita tersebut dibantah oleh Priyanto, "Saya tekankan mundurnya saya bukan karena ada terkait dengan Pilkada," ujar Prijanto ketika ditemui wartawan di rumahnya, Jl Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (25/12/2011).
Yang menarik adalah pernyataan Prijanto setelah penyerahan pengunduran dirinya. "Di akhir-akhir ini saya menilai tampaknya pekerjaan saya sudah tidak berarti lagi. Saya itu sebagai pejabat harus jujur, jangan ngomong A tapi yang dikerjain B. Itukan munafik," keluh Prijanto Minggu (25/12/2011). Prijanto mengungkapkan, ia dan Foke pada dasarnya satu visi, namun pada dasarnya implementasi penerapan di lapangan yang berbeda. Dikatakan Priyanto, "Visi misi itu sama ya, yaitu keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan. Namun terkadang yang berbeda adalah implementasinya."
Pada Seminar Quo Vadis Jakarta yang diselenggarakan oleh DPD PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (30/10/2011) petang, Prijanto mengatakan, "Sebenarnya untuk dapat menyelesaikan persoalan Jakarta itu dapat diatasi dengan duduk bersama dengan pemerintah untuk membicarakan permasalahan-permasalahan yang ada. Prijanto mengaku akan tetap kesulitan untuk merealisasikannya. Sebab, Foke dinilainya tidak dapat berkoordinasi. "Tapi gimana mau berkoordinasi, lha gubernur duduk ngopi bareng satu meja dengan walikota saja tidak pernah." katanya. [http://ramalanintelijen.net/?p=4604]
0 komentar:
Posting Komentar