Minggu, 23 November 2014
Sabtu, 22 November 2014
Bill Gates Menyumbang Sampai Rp 70 Miliar
Bill Gates Menyumbang Sampai Rp 70 Miliar
KOMPAS.com - Yayasan Bill dan Melinda Gates, Selasa (18/11), berjanji akan mendonasikan 5,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 69 miliar untuk meningkatkan perawatan pasien dan penghambatan laju wabah ebola di Afrika Barat. Negara terparah yang kini menjadi fokus bantuan di kawasan itu adalah Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Program ini akan difokuskan pada pengobatan menggunakan darah bekas pasien ebola yang dinyatakan telah sembuh. Yayasan yang dikelola mantan bos Microsoft dan istrinya ini menyatakan akan bekerja sama dengan beberapa mitra swasta.
Lembaga amal itu mengungkapkan, sumbangan akan digunakan untuk mengevaluasi obat eksperimen. Lebih dari 5.000 orang telah tewas akibat wabah ebola dan kebanyakan korban dari negara-negara di Afrika Barat.
Sampai sekarang belum ada cara perawatan atau vaksin berlisensi yang bisa mencegah atau menghambat laju wabah virus ebola. Karena itu, ribuan warga terjangkit ebola dan tewas.
Belum teruji
Wabah ebola terparah dalam sejarah umat manusia muncul pada Maret lalu. Hingga sekarang, rumah sakit hanya bisa memberi pasien cairan infus untuk menghentikan dehidrasi dan antibiotik untuk melawan infeksi.
Ada beberapa vaksin eksperimental dan perawatan untuk ebola yang sedang dikembangkan, tetapi belum sepenuhnya teruji aman dan efektif. Organisasi amal medis Dokter Lintas Ba tas (MSF) akan melakukan uji klinis untuk beberapa obat eksperimental di Afrika Barat, Desember tahun ini.
Yayasan Bill dan Melinda Gates mengatakan, pihaknya akan bekerja dengan beberapa mitra untuk mengembangkan metode pengobatan menggunakan plasma darah bekas pasien yang telah sembuh dari ebola.
Beberapa waktu lalu, Yayasan Bill dan Melinda Gates juga menyumbang 50 juta dollar atau Rp 508 miliar untuk membantu penanganan ebola di Afrika Barat. Jumlah ini lebih besar daripada sumbangan pihak lain, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Sejumlah lembaga amal menyebutkan, yang paling diperlukan di Afrika Barat adalah tim ahli dalam menangani limbah beracun.
Penelitian intensif
Sue Desmond-Hellmann, CEO Yayasan Gates, mengatakan, ”Kami saat ini bekerja keras dengan rekan-rekan untuk mengidentifikasi cara yang paling efektif membantu mereka menyelamatkan nyawa.” Adapun Bill Gates pada awal bulan ini mengatakan, penelitian lebih intensif terkait penyakit ebola harus terus dilakukan.
Plasma darah yang mengandung antibodi melawan penyakit akan diisolasi dan diberikan langsung kepada pasien ebola. Darah yang tersisa lalu bisa dikembalikan kepada donor, yang memungkinkan mereka untuk menyumbangkan darah lebih cepat ketimbang sebelumnya.
Sementara itu, dari Havana, Kuba, seorang dokter sukarelawan yang ikut dalam misi kemanusiaan ke Sierra Leone telah terjangkit virus ebola. Sang dokter pun dibawa ke Geneva, Swiss, untuk dirawat. Dia adalah pekerja kemanusiaan pertama asal Kuba yang terjangkit virus ebola.
Menurut situs Cubadebate, Selasa, dokter tersebut bernama Felix Baez. Dia adalah salah satu dari 165 dokter dan perawat Kuba yang mengikuti misi kemanusiaan merawat pasien ebola di Sierra Leone. Mereka berada di negara itu sejak Oktober. (BBC/AP/REUTERS/CAL)
Gorilla Glass Terbaru bikin Smartphone Tahan Jatuh
Gorilla Glass Terbaru bikin Smartphone Tahan Jatuh
KOMPAS.com - Corning, perusahaan pembuat Gorilla Glass, telah merilis versi terbaru dari kaca pelapis dan pelindung layar ponsel itu. Produk yang dinamai Gorilla Glass 4 tersebut diklaim mampu melindungi layar perangkat ketika terjatuh.
“Dengan Gorilla Glass 4, kami meningkatkan perlindungan terhadap benturan dengan bidang tajam, yang merupakan penyebab utama pecahnya layar perangkat,” bunyi penjelasan Gorilla Glass 4 dalam sebuah video promosi dari Corning.
“Bidang tajam” yang dimaksud di sini adalah permukaan benda yang tidak rata, seperti aspal dan beton, yang seringkali menjadi tempat mendarat ponsel ketika terjatuh,
Maka Corning pun melakukan berbagai macam tes untuk meningkatkan daya tahan Gorilla Glass 4 ketika berbenturan dengan aspal dan beton.
Hasilnya, sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari ArsTechnica, Sabtu (22/11/2014), Gorilla Glass 4 diklaim memiliki kemungkinan bertahan sebesar 80 persen saat jatuh dari ketinggian 1 meter ke permukaan benda kasar.
Disebutkan juga bahwa kaca Gorilla Glass 4 setebal 0,4 mm lebih tangguh dari Gorilla Glass 3 setebal 0,7 mm.
Corning telah mulai mengkapalkan Gorilla Glass 4 ke para pabrikan rekanannya. Perangkat-perangkat pertama yang menggunakan kaca pelapis dan pelindung layar ini diperkirakan akan segera hadir di pasaran dalam waktu dekat.
Langganan:
Postingan (Atom)